Tuesday, April 19, 2016

Persiapan Lamaran

Bulan Januari 2016, keluarga calon suami datang bersilaturahim ke rumah kami. Namun, hanya sebatas silaturahim dan perkenalan keluarga inti saja. Pada tahap ini, alhamdulillah baik dari keluarga saya maupun keluarga calon suami tidak berkeberatan untuk melanjutkan ke tahap selanjutnya, yaitu lamaran.





Untuk acara lamaran ini, mama saya menyarankan agar bukan hanya keluarga inti saja yang hadir. Keluarga besar, om dan tante dari penjuru Indonesia pun diharapkan dapat hadir. 

Mengenai pelaksanaan lamaran saya saat hari H, bisa dilihat di sini.

Berikut adalah poin-poin yang perlu dipersiapkan untuk acara lamaran versi saya:

1. Waktu

Ribet atau nggaknya penentuan waktu lamaran ini tergantung pada kesibukan masing-masing orang di dalam keluarga. Yang namanya menentukan waktu, semakin banyak orang semakin susah menentukan waktu. Kebetulan bulan April saya wisuda, dan beberapa kerabat pun datang di acara wisuda. Akhirnya kami mengajukan bulan April, tepatnya 2 hari setelah wisuda untuk acara lamaran. Alhamdulillah, pihak laki-laki menyetujui.

2. Katering

Katering ini juga harus disiapkan dari jauh-jauh hari. Apalagi kalau mau prasmanan. Saya mengalami kendala susahnya mencari katering prasmanan yang mau menerima 50 porsi. Kebanyakan prasmanan maunya 150 porsi lebih. Akhirnya saya memanfaatkan jasa tetangga yang sudah terkenal sering menerima pesanan makan. Alat-alat prasmanannya pun dia punya. Kelemahannya, saya nggak bisa taste food. Jadi percaya aja sama mama yang yakin bahwa masakan ibu itu enak. Kalau mau nasi box sebenarnya juga bisa, dan katering nasi box cenderung bisa menerima pesanan 50 porsi.

3. Dekorasi rumah

Untuk lamaran, lokasinya biasanya di rumah keluarga perempuan. Pertanyaannya adalah: mau disulap seperti apa itu ruang tamunya? Berikut hal-hal yang biasa diperhatikan dalam dekorasi rumah:
  • Duduk di kursi atau lesehan di karpet? Masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangannya. Untuk duduk di kursi, kelebihannya lebih terkesan formal dan rapi, sedangkan lesehan di karpet kelebihannya lebih terkesan akrab dan kekeluargaan. Kekurangannya, duduk di kursi biasanya membutuhkan tempat yang agak luas. Sementara itu, lesehan di karpet jadi terkesan kurang rapih walau efektif sekali digunakan apabila jumlah tamu banyak pada tempat yang sempit.
  • Tentukan letak meja prasmanannya (apabila menggunakan katering prasmanan). Kalau saya inginnya diletakkan di luar rumah (di teras) berhubung kalau di letakkan di dapur jadi sempit tan mobilitas tamunya terhambat karena sempit.
  • Pakai tenda di jalanan atau tidak? Pemasangan tenda di jalanan biasanya dilakukan kalau jumlah tamu yang diundang pada acara lamaran banyak, atau jika teras rumah agak sempit.
  • Penghias ruangan. Untuk penghias ruangan ini, saya pilih bunga. Biar terkesan asri. Beberapa buket bunga diletakkan di beberapa spot di dalam ruangan. Hati-hati kalau ada anak kecil, bisa tumpah atau jatuh pecah nanti vas-nya.
  • Penyejuk ruangan. Ini penting banget kalau kita berada di daerah yang puanaas, seperti Jakarta Utara. Kalau tamu kepanasan, tentu jadi tidak nyaman. Hal ini bisa diantisipasi dengan meletakkan kipas angin di beberapa spot di ruangan. Lagi-lagi perhatikan jika ada anak kecil, sebaiknya gunakan kipas angin yang tinggi.
4. Busana dan make-up

Beberapa orang memilih membeli baju baru untuk lamaran. Beberapa orang lainnya memilih busana yang sudah ada di lemari. Saya termasuk yang terakhir. Kita bisa memanfaatkan kebaya-kebaya seragam bridemaids dari teman-teman yang telah mendahului menikah, kebaya wisuda, atau seragam batik keluarga. Untuk make up, bisa menyewa jasa make-up artist ataupun mengandalkan kemampuan tangan sendiri yang telah lama diasah dari kondangan satu ke kondangan yang lain.

5. Susunan acara

Ini menurut saya adalah hal yang terpenting setelah katering. Acaranya disusun berdasarkan kesepakatan kedua belah pihak. Jangan sampe keluarga pasangan terkaget-kaget ketika MC membacakan acaranya. Susunan acara lamaran bisa direview juga di blog Dunia Diny.

6. Susunan panitia

Nah ini juga nggak kalah penting. Supaya acara berjalan mulus, masing-masing hal harus ditunjuk siapa yang bertanggung jawab. Susunan panitianya juga bisa dilihat di blog Dunia Diny.

7. Cincin (Opsional)

Cincin ini sebenarnya boleh ada, boleh juga tidak ada. Bergantung dari keuangan kita dan pasangan. Bahasan mengenai cincin saya jabarkan lebih lanjut di sini.

8. Seserahan

Seserahan ini tergantung kebijakan keluarga kita dan pasangan. Ada memberikan seserahan saat lamaran, ada pula yang memberikan seserahan saat akad. Kalau saya, rencana seserahannya pas akad saja. Jadi untuk lamaran ini, kami hanya membawakan "bekal" berupa kue-kue dan makanan saat keluarga calon suami hendak pulang.

9. Dokumentasi

Kita bisa sewa jasa fotografer atau memberdayakan jejaring pertemanan. Waktu itu saya sembar browsing jasa fotografer. Lumayan mahal yaa ternyata. Kalau acaranya hanya mau dihadiri oleh keluarga, bisa pakai camdig milik pribadi atau kerabat.

Mungkin itu saja poin-poin besarnya. Kalau ada yang ingin menambahkan, ditunggu komentarnyaaa.. 

Next post saya akan membahas acara lamaran saya, "Engagement, One Step Closer".

No comments:

Post a Comment